Peduli Pendidikan dan Lingkungan PT SBJ dan PGRI Cibeber Sepakat Jalin Kerja Sama
PT Samudera Banten Jaya (SBJ) menerima kunjungan kehormatan dari jajaran pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Cibeber
Barometer Banten - Dalam kurun waktu sepuluh bulan menjabat Kepala SMA Negeri 1 Cibeber, Imas Tatu Sri Mulyani telah melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya yang memiliki 675 siswa.
"Kita pihak sekolah ingin memberikan yang terbaik dalam mendidik siswa karena ini sekolah terbesar di Cibeber," ujar Imas kepada wartawan, Minggu 1 Juni 2025
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kata Imas, pihaknya pun saat ini sedang membangun Masjid dengan menggunakan dana pribadi dan sumbangan dari donatur.
"Alhamdulillah kita sudah berjalan peletakan bau pertama kita disaksikan oleh semua stakeholder pembangunan Masjid dua tingkat yah sekitar 40 persen murni menggunakan dana pribadi guru - guru dan sumbangan dari donatur," imbuhnya
Menurut Imas, dengan adanya masjid itu, sangat membantu dalam proses mengajar untuk menjadikan para siswa yang lebih religius.
"Sangat besar manfaatnya, selain bisa dipakai untuk sholat Jum'at, juga memberikan dampak religius sangat besar bagi siswa. Pentingnya untuk mencegah pergaulan siswa yang buruk," tambahnya
Selain itu, ekstrakurikuler SMAN 1 Cibeber memiliki 12 cabang yang bisa diikuti oleh masing-masing siswa.
"Ada 12 ekstrakurikuler, pencinta alam pramuka pencak silat kesenian podcasts dan lainnya. Jadi kita tujuannya dari pertama datang, karena kita punya misi kebetulan visi misinya cakrawala cakap IT religius alim dan berwawasan lingkungan. Untuk IT kita selangkah lebih maju kita sediakan Podcast YouTube dll," tambahnya
Tapi lanjut Imas, sekolah SMA Cibeber setelah 24 tahun berdiri akreditasinya masih B, untuk itu ia bertekad mampu meningkatkan nilai akreditasi menjadi A dalam satu tahun ini.
"Saya baru sepuluh bulan menjadi Kepala Sekolah SMA 1 Cibeber, saya mempunyai tugas dan tanggungjawab yang cukup berat salah satunya yaitu haru meningkatkan kualitas Akreditasi dari B ke A. Insya Allah tahun ini akan bisa," harapnya.
Mengenali sosok Imas sendiri, merupakan asli warga Malingping Kabupaten Lebak yang setiap hari harus menempuh jarak puluhan Kilo Meter untuk sampai ke sekolah.
"Jarak dari rumah dan sekolah kan jauh sekali, maka saya berinisiatif untuk mengontrak dengan suami sebulan tujuh ratus lima puluh karena saya tidak mau telat dalam melakukan pengabdian saya," katanya
Imas sendiri meminta kepada pemerintah Provinsi agar membantu merenovasi atau menambah ruangan sekolah karena dengan kapasitas murid yang ada ruangannya tidak cukup.
"Pencapaian Banten sangat hebat mudahan mudahan untuk pendidikan itu tercapai harapan kami di selatan ujung di perbatasan Sukabumi. Mudahan mudahan lebih di prioritaskan lagi baik sarana infrastruktur dan sarana Pendidikan, karena kita kekurangan sarana dan kekurangan guru juga," pintanya. (Samyong)
